Langsung ke konten utama

Jangan Sepelekan! Bocah ini Meninggal Gara-gara Kutu Rambut

Jangan Sepelekan! Bocah ini Meninggal Gara-gara Kutu Rambut

manado.tribunnews.com

Jan 30, 2018 3:44 AM

TribunManado/Kolase

TRIBUNMANADO.CO.ID - Beberapa hari yang lalu, dua anak di Boyolali, Jawa Tengah, dikabarkan tewas setelah menggunakan pestisida pembasmi hama tanaman untuk menangani kutu rambut.

Selain kedua anak dan orangtuanya, mungkin masih banyak orang Indonesia yang tidak mengetahui cara menangani kutu rambut yang benar.

Dilansir dari WebMD dan artikel Healthline yang diulas oleh dokter Steven Kim, MD, kutu adalah serangga kecil yang hidup pada manusia dan memakan darah.

Walaupun tidak melompat atau terbang, kutu dapat dengan mudah disebarkan melalui kontak dekat dan berbagi benda-benda personal, seperti sisir, jepit rambut, headphone, dan topi, dengan orang yang terinfeksi kutu.

Serangga ini juga dapat hidup untuk waktu yang lama di dalam perabotan yang berkain, handuk, alas tempat tidur, dan pakaian.

Selain itu, menurut Dr Abraham Arimuko, SPKK, MARS, kurang menjaga kebersihan dapat menjadi faktor penyebab kutu.

Oleh karena itu, populasi yang paling berisiko terinfeksi kutu adalah anak-anak sekolah playgroup, TK, dan SD.

Mereka biasanya bermain dengan kontak dekat dan berbagi benda-benda yang menyentuh kepala mereka.

Keluarga dari anak-anak di usia sekolah muda dan orang-orang yang bekerja di playgroup, TK, dan SD juga memiliki risiko tinggi.

Ketika pertama kali terkena kutu rambut, seseorang mungkin tidak akan merasakan apa-apa.

Rasa gatal pada kulit kepala biasanya baru mulai berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah kutu menyebar.

Rasa gatal ini biasanya juga dibarengi oleh perasaan adanya sesuatu yang berjalan-jalan di kulit kepala dan luka akibat menggaruk kulit kepala.

Jangan menggaruk kepala ketika kutu menyerang. Goresan kuku dapat melukai kulit dan menyebabkan infeksi lebih lanjut.

Dalam kasus kutu rambut yang lebih parah, rambut bahkan bisa rontok dan area kulit yang terinfeksi oleh kutu bisa berwarna gelap.

Untuk memastikan bila Anda telah terinfeksi kutu rambut atau tidak, WebMD menyarankan untuk mengunjungi dokter.

Jangan menggaruk kepala ketika kutu menyerang. Goresan kuku dapat melukai kulit dan menyebabkan infeksi lebih lanjut.

Dalam kasus kutu rambut yang lebih parah, rambut bahkan bisa rontok dan area kulit yang terinfeksi oleh kutu bisa berwarna gelap.

Untuk memastikan bila Anda telah terinfeksi kutu rambut atau tidak, WebMD menyarankan untuk mengunjungi dokter.

Dokter biasanya akan menyisir rambut menggunakan sisir bergigi rapat atau mencari kutu dan telurnya melalui mikroskop.

Kutu biasanya berwarna terang, sedangkan telurnya berwarna gelap dan sulit dilepaskan dari rambut.

Pengobatan

Sayangnya, kutu tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Penderita kutu harus secara proaktif menanganinya sejak gejala pertama.

Kutu rambut dapat dibunuh menggunakan obat khusus yang diaplikasikan pada kulit kepala.

Terkadang, obat ini dibarengi oleh pil yang dapat dikonsumsi secara oral.

Namun, cara paling umum adalah dengan menggunakan krim, losion, atau sampo khusus yang ditujukan untuk mengobati kutu.

Dalam beberapa kasus, pengobatan harus diulang untuk kedua kalinya agar semua telur dapat dipastikan telah mati.

Namun, bila Anda tidak ingin menjalani pengobatan, solusi lain yang diusulkan oleh Dr Abraham adalah menggunakan minyak kelapa atau sampo dan kondisioner.

Setelah itu, lakukan sisir serit secara rutin beberapa kali.

Penanganan ini tidak hanya perlu dilakukan oleh penderita kutu saja, tetapi juga anggota keluarga atau siapa pun yang sering melakukan kontak dekat dengan penderita.

Terutama bagi orang yang berbagi tempat tidur dengan penderita, pengobatan harus dilakukan walaupun gejala belum atau tidak muncul.

Pada beberapa orang, rasa gatal dapat berlanjut hingga tujuh atau sepuluh hari sejak semua kutu dan telurnya dibunuh.

Untuk mengurangi rasa gatal, penderita dapat menggunakan krim steroid atau losion calamine.

Untuk gatal-gatal yang lebih parah, penderita mungkin membutuhkan obat antihistamine atau krim cortisteroid yang lebih kuat.

Akan tetapi, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memberikannya kepada anak-anak.

Setelah menyelesaikan rangkaian pengobatan pertama sesuai dengan ketentuan, anak-anak dapat kembali di sekolah.

Healthwise menyarankan kepada orangtua dan guru untuk menjaga kerahasiaan siswa yang terkena kutu rambut agar anak tersebut tidak merasa malu.

Jangan lupa juga untuk melakukan eliminasi kutu dari rumah.

Anda tidak perlu menyemprotkan pestisida di dalam rumah karena kutu tidak bisa hidup selama beberapa hari di luar kulit kepala.

Sebaliknya, ini yang perlu Anda lakukan:

1. Cuci pakaian dan alas tempat tidur menggunakan air bersuhu 55 derajat celcius atau lebih.

2. Segel pakaian, alas tempat tidur dan boneka di dalam kantung plastik selama dua minggu

3. Rendam sisir dan aksesori rambut di dalam air bersuhu 55 derajat celcius atau lebih selama lima hingga 10 menit

4. Gunakan penyedot debu untuk membersihkan lantai dan furnitur yang berkain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stadion yg mirip rumah hantu

Lebih Mirip Rumah Hantu, Inilah 5 Stadion Klub Indonesia yang Kini Sudah Menemui Ajal boombastis.com Jun 21, 2018 12:04 PM Dimasanya, stadion ini pernah merasakan jaya Setiap klub sepakbola pasti punya impian untuk memiliki stadion sendiri, pun demikian dengan para supporternya. Mendukung tim kesayangan ketika berlaga kandang, terlebih apabila sudah memiliki stadion sendiri,  merupakan salah satu hal yang sangat membanggakan. Apalagi kalau stadionnya dibangun sangat megah dan mahal, tentu bisa menaikkan gengsi klub yang menempati. Namun terkadang, pepatah habis manis sepah dibuang juga berlaku pada klub yang punya stadion bagus. Alih-alih dirawat dengan baik karena sudah dibangunkan, yang ada malah keadaannya tidak lebih dari sebuah sawah lantaran tergenang banjir dan ditumbuhi tanaman liar lalu. Lalu stadion mana sajakah itu? Simak ulasan berikut. Stadion Ludung Mekong Aceh mirip sawah Ludung Mekong Aceh [sumber gambar] Meskipun dana miliaran rupiah sudah dialokasikan un...

Harga daun Pepaya

Tak Terduga, Daun Pepaya Bisa Bikin Kaya Raya owl.opera.com Mar 3, 2018 11:09 AM Daun pepaya, kaya manfaat (foto: dangercancer.com) Coba lihat kanan kiri rumah Anda. Mungkin, di sekitar tempat tinggal Anda, banyak ditemui pohon pepaya. Pepaya ( Carica papaya L. ) memang merupakan tanaman asli Amerika Selatan. Namun pada kenyataannya, pepaya telah lama menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Jadi, tak di desa tak di kota, di negara kita, keberadaan pohon pepaya sudah cukup biasa. Dari pohon pepaya, lazimnya kita mengambil manfaat berupa buahnya yang memang manis dan segar, terlebih jika disantap di siang bolong. Kadang, ada juga yang memanfaatkan daun dan bunga pepaya untuk sayuran. Rasanya sedap bagi yang suka, bagi yang tak biasa, mungkin agak pahit. Serbuk daun pepaya (foto indiaMART.com) Suatu hari saya cukup terkejut, ketika mengetahui bahwa serbuk daun pepaya kering, ternyata dijual dengan harga cukup mahal. Hanya daun pepaya kering berbentuk serbuk saja, murni tan...

Asal muasal logo ular

Digunakan Sejak Zaman Kuno Hingga Sekarang, Inilah Asal Mula Logo Ular di Apotek dan Farmasi grid.id Feb 5, 2018 3:41 PM Ini sejarah Simbol ular di apotek Laporan Wartawan Grid.ID, Afif Khoirul Muttaqin Grid.ID  - Pernahkah kamu mengamati logo di sebuah toko apotik atau tempat yang berhubungan dengan pengobatan dan farmasi? Jika Iya, pasti kamu akan melihat sebuah logo yang menunjukan cangkir dan ular di logo tersebut. Jika dipikir lebih dalam mengapa harus ada gambar ular dalam logo terbut?  Bukankah ular justru beracun? Usut punya usut ternyata beginilah sejarah awal mula logo ini digunakan. Ternyata logo ini sudah muncul sejak zaman kuno seperti Dilansir  Grid.ID  melalui Ancientspages. Dalam situs terbut menjelaskan mengapa ular bisa diguakan menjadi simbol di apotik dan dokter. Dalam sejarah, bermula dari seorang tokoh di Mitos Yunani Asclepius yang dijuluki sebagai dewa pengobatan yang mahir dalam bidang medis. Ini sejarah Simbol ular di apotek I...