Langsung ke konten utama

Kopi yg terasa nikmat

Agar Kopi Terasa Nikmat, Jangan Lupakan 4 Hal Penting Ini Saat Menyeduh

tribunnews.com

Feb 9, 2018 12:28 PM

Mirza Luqman saat menyajikan kopi di Starbucks Reserve Pakubuwono, Jakarta, Senin (29/1/2018) 

JAKARTA, KOMPAS.com — Apakah kopi yang kamu buat di rumah tidak seenak kopi yang dibeli dan diseduh di kedai kopi?

Bisa jadi hal itu karena beberapa hal sederhana yang tidak kamu duga.

Beberapa dari kita tentu sudah pernah membeli kopi dalam bentuk biji atau bubuk di kedai kopi setelah merasakan enaknya kopi di sana.

Walau kopi yang diseduh sama, rasanya ternyata tidak seenak buatan barista di kedai tersebut.

Nah, menurut Mirza Luqman, senior learning manager di Starbucks yang sudah berpengalaman 15 tahun menjadi barista, setidaknya ada empat hal penting yang harus diperhatikan saat menyeduh kopi agar terasa enak.

Apa sajakah itu?

1. Air

Ilustrasi menyeduh kopi(Jin_Youngin)

Ingat, sekitar 98 persen kopi yang kamu minum itu terdiri dari air.

Artinya, air memegang peran penting dalam menentukan rasa kopi nantinya.

Menurut Mirza, sebaiknya menggunakan air yang segar, bukan yang berbau logam, obat-obatan penjernih air, atau bau tengik.

"Kita bisa menggunakan air kran selama kualitasnya bagus. Bisa juga air mineral dalam botol  walau kualitas satu merek dengan merek lainnya berbeda," ujarnya di Starbucks Reserve Pakubuwono, Senin (29/1/2018).

Selain itu, Mirza juga menyarankan tidak menggunakan air murni.

Pasalnya, air seperti itu justru membuat rasa kopi menjadi datar.

"Lebih baik air bermineral karena kandungan mineral akan bereaksi dengan kopi untuk mengeluarkan rasanya," kata Mirza.

Soal suhu, temperatur yang tepat untuk menyeduh kopi adalah antara 90 dan 96 derajat celsius.

Pada suhu itu, kopi akan terekstrak sempurna dan memunculkan flavour atau rasanya.

"Suhu bisa diukur menggunakan termometer. Namun bila tidak ada termometer, kita bisa mengakalinya dengan menunggu sekitar 1 menit setelah air mendidih, baru menuangkannya ke gelas kopi," ujar Mirza.

2. Proporsi

Ilustrasi kopi(merc67)

Kita sering kali memasukkan terlalu sedikit atau terlalu banyak bubuk kopi dalam gelas.

Ini membuat rasa yang muncul tidak optimal.

Terlalu sedikit kopi bakal menghasilkan rasa yang pahit karena banyaknya air yang melewati bubuk kopi akan membawa serta rasa yang tidak diinginkan.

Sementara terlalu banyak kopi berakibat bubuknya tidak terekstrasi dengan sempurna dan rasa kopi tidak muncul.

Proporsi—atau perbandingan kopi dengan air—yang tepat akan memungkinkan kopi mengeluarkan flavournya dengan penuh sehingga menghasilkan kopi dengan rasa dan aroma yang kaya.

Resep untuk mendapatkan kopi yang enak adalah mencampurkan 2 sendok makan bubuk kopi (10 gram) dengan 180 mililiter air atau sekitar satu cangkir.

3. Ukuran bubuk

Ilustrasi menggiling kopi(ktsimage)

Hal ketiga yang menentukan rasa adalah ukuran penggilingan dari biji kopi menjadi bubuk.

Ukuran ini berbeda-beda sesuai cara kita menyeduh kopi.

Umumnya untuk kopi tubruk dan penyeduhan dengan press, bubuknya agak kasar.

Sedangkan untuk pour over atau flat-bottom drip sedikit halus, halus untuk saringan kerucut atau cone, dan sangat halus untuk espresso.

"Ukuran bubuk menentukan berapa lama dan berapa banyak kopi dan air bereaksi, dan seberapa banyak flavour kopi terekstraksi," ujar Mirza.

Bila bubuk terlalu halus, kopi yang dihasilkan akan berasa lebih pahit. Namun, terlalu kasar membuat kopinya kurang terekstrak dan kurang berasa.

Oleh karenanya, bubuk yang halus biasanya dipakai dalam penyeduhan menggunakan saringan, seperti pour over dan cone. Alasannya, kontak antara kopi dan air terjadi lebih singkat.

Sementara bubuk yang kasar dipakai pada pembuatan kopi tubruk dan press di mana kopi mengalami kontak lebih lama dengan air sehingga terekstraksi lebih lama juga.

"Selain itu, sebaiknya menyimpan kopi dalam bentuk biji, dan baru menggilingnya pada saat akan diseduh.

4. Kesegaran

Ilustrasi kopi(pixelliebe)

Kamu tentu pernah mendapati kopi yang lama disimpan akan kehilangan aroma wangi setelah beberapa saat. Kopi yang sudah tidak segar juga akan membuat rasanya kurang enak.

Karenanya, agar tetap segar, kopi sebaiknya disimpan di wadah yang kedap udara dalam suhu ruangan. Hindarkan kopi dari oksigen, cahaya, panas, dan kelembapan berlebih.

Selain itu, kopi sebaiknya juga disimpan dalam bentuk biji agar lebih tahan lama.

Setelah dibuka dari wadahnya, kopi sebaiknya dihabiskan paling lama dalam waktu 7 hari.

"Kopi yang sudah dibuka dari wadahnya akan terpapar kelembapan dan terkena udara sehingga rasanya berubah," kata Mirza.

Rasa kopi juga cepat berubah karena perlakuan tertentu. Jadi, sebaiknya jangan meletakkan kopi yang sudah diseduh dalam tempat panas karena rasanya akan berbeda.

Bila disimpan dalam wadah seperti termos, rasa kopi akan tetap segar selama sekitar 30 menit, dan berubah setelahnya.

Juga, kopi yang dipanaskan kembali tentu tidak akan memiliki rasa yang sama dengan saat ia disajikan pertama kali.

Selain empat hal di atas, rasa kopi juga dipengaruhi oleh jenis dan biji kopi itu sendiri, cara memprosesnya, serta cara menyeduhnya. (Kompas.com/Wisnubrata)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stadion yg mirip rumah hantu

Lebih Mirip Rumah Hantu, Inilah 5 Stadion Klub Indonesia yang Kini Sudah Menemui Ajal boombastis.com Jun 21, 2018 12:04 PM Dimasanya, stadion ini pernah merasakan jaya Setiap klub sepakbola pasti punya impian untuk memiliki stadion sendiri, pun demikian dengan para supporternya. Mendukung tim kesayangan ketika berlaga kandang, terlebih apabila sudah memiliki stadion sendiri,  merupakan salah satu hal yang sangat membanggakan. Apalagi kalau stadionnya dibangun sangat megah dan mahal, tentu bisa menaikkan gengsi klub yang menempati. Namun terkadang, pepatah habis manis sepah dibuang juga berlaku pada klub yang punya stadion bagus. Alih-alih dirawat dengan baik karena sudah dibangunkan, yang ada malah keadaannya tidak lebih dari sebuah sawah lantaran tergenang banjir dan ditumbuhi tanaman liar lalu. Lalu stadion mana sajakah itu? Simak ulasan berikut. Stadion Ludung Mekong Aceh mirip sawah Ludung Mekong Aceh [sumber gambar] Meskipun dana miliaran rupiah sudah dialokasikan un...

Harga daun Pepaya

Tak Terduga, Daun Pepaya Bisa Bikin Kaya Raya owl.opera.com Mar 3, 2018 11:09 AM Daun pepaya, kaya manfaat (foto: dangercancer.com) Coba lihat kanan kiri rumah Anda. Mungkin, di sekitar tempat tinggal Anda, banyak ditemui pohon pepaya. Pepaya ( Carica papaya L. ) memang merupakan tanaman asli Amerika Selatan. Namun pada kenyataannya, pepaya telah lama menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Jadi, tak di desa tak di kota, di negara kita, keberadaan pohon pepaya sudah cukup biasa. Dari pohon pepaya, lazimnya kita mengambil manfaat berupa buahnya yang memang manis dan segar, terlebih jika disantap di siang bolong. Kadang, ada juga yang memanfaatkan daun dan bunga pepaya untuk sayuran. Rasanya sedap bagi yang suka, bagi yang tak biasa, mungkin agak pahit. Serbuk daun pepaya (foto indiaMART.com) Suatu hari saya cukup terkejut, ketika mengetahui bahwa serbuk daun pepaya kering, ternyata dijual dengan harga cukup mahal. Hanya daun pepaya kering berbentuk serbuk saja, murni tan...

Asal muasal logo ular

Digunakan Sejak Zaman Kuno Hingga Sekarang, Inilah Asal Mula Logo Ular di Apotek dan Farmasi grid.id Feb 5, 2018 3:41 PM Ini sejarah Simbol ular di apotek Laporan Wartawan Grid.ID, Afif Khoirul Muttaqin Grid.ID  - Pernahkah kamu mengamati logo di sebuah toko apotik atau tempat yang berhubungan dengan pengobatan dan farmasi? Jika Iya, pasti kamu akan melihat sebuah logo yang menunjukan cangkir dan ular di logo tersebut. Jika dipikir lebih dalam mengapa harus ada gambar ular dalam logo terbut?  Bukankah ular justru beracun? Usut punya usut ternyata beginilah sejarah awal mula logo ini digunakan. Ternyata logo ini sudah muncul sejak zaman kuno seperti Dilansir  Grid.ID  melalui Ancientspages. Dalam situs terbut menjelaskan mengapa ular bisa diguakan menjadi simbol di apotik dan dokter. Dalam sejarah, bermula dari seorang tokoh di Mitos Yunani Asclepius yang dijuluki sebagai dewa pengobatan yang mahir dalam bidang medis. Ini sejarah Simbol ular di apotek I...